Kesuksesan Tanpa Banyak Teman: 9 Perilaku yang Mengejutkan

oleh
oleh
politisi pkb
politisi pkb


laksamana.id.CO

– Untuk sejumlah pihak, keberhasilan kerap didefinisikan sebagai yang membutuhkan berbagai koneksi serta dukungan dari masyarakat sekitar. Akan tetapi, tak seluruhnya mereka yang berhasil punya pergaulan dekat dengan teman-temannya.

Sebagian orang malah merasa lebih senang dengan kehidupan yang kurang terikat pada interaksi sosial yang intensif, sebab sifat khusus mereka menciptakan pola hidup tertentu.

Sebagaimana diambil dari geediting.com, berikut ini merupakan sembilan karakteristik umum yang dapat diamati pada individu berhasil namun kurang memiliki pergaulan luas.

Tiap tindakan ini menggambarkan bagaimana mereka hidup dengan gaya yang tak biasa dibanding mayoritas orang, terutama bila artinya adalah lebih sering sendirian.

  1. Mereka Menghargai Kesendirian

Penduduk ini merasakan ketenangan saat berada seorang diri. Untuk mereka, momen tanpa perusahaan orang lain merupakan peluang untuk introspeksi, memperbaiki efisiensi kerja, atau cukup untuk meregenerasi stamina.

Kesepian bukan hal yang perlu ditolak, malah itu adalah suasana yang mendorong kreativitas serta pemberdayaan pikiran dalam.

Sebagai contoh, seorang penulis yang berhasil bisa saja menyibukkan diri selama berjam-jam di kantornya sendiri, dipertemukan dengan inspirasi-inspirasi dalam pikirannya.

Untuk mereka, menyisihkan waktu bersosialisasi bukannya kerugian, tetapi justru suatu bentuk penanaman modal demi mewujudkan tujuan hidupnya sendiri.

  1. Mereka Sangat Fokus

Ketekunan merupakan salah satu karakteristik penting yang memisahkan mereka dari sebagian besar orang lainnya. Mereka mampu mengabaikan hambatan di luar sana dan fokus sepenuh hati terhadap hasil akhir yang ditargetkan.

Sebagai contoh, wirausahawan yang merintis usaha mulai dari awal biasanya lebih memilih untuk melewatkan undangan perayaan atau pertemuan sosial agar bisa melengkapi pekerjaannya.

Konsentrasi yang sangat fokus ini membuat mereka tak selalu memiliki kesempatan atau stamina untuk mengembangkan ikatan sosial yang erat.

  1. Mereka Menyukai Kehilangan Kenyamanan

Orang-orang berhasil yang kurang mempunyai banyak kawan kebanyakan mampu menolerir kondisi-kondisi yang tak menyenangkan dengan baik.

Mereka menyadari bahwa perkembangan yang sesungguhnya biasanya timbul ketika mereka berurusan dengan hambatan atau perasaan tak nyaman.

Sebagai contoh, atlet profesional yang menjalani latihan dengan beban fisik dan mental yang sangat tinggi mungkin kesulitan menyisakan waktu untuk bergaul dengan orang lain.

Tetapi, mereka sadar bahwa rasa tidak nyaman tersebut merupakan biaya yang perlu dipertanggungjawabkan demi mencapai keberhasilan.

  1. Mereka Menetapkan Kriteria yang Tinggi

Orang tersebut mensetting barometer tinggi, baik bagi dirinya maupun bagi pihak lain. Sehingga, tak jarang dia kesulitan mencari individu yang punya pandangan hidup atau cara berpikir yang sama.

Ini menyebabkan mereka menjadi lebih teliti saat membina ikatan persahabatan. Lebih baik bagi mereka untuk tidak punya sahabat sedikitpun dibanding harus terlibat dalam hubungan yang dangkal atau tanpa makna.

  1. Mereka Mandiri

Kemandirian merupakan suatu prinsip utama yang sangat dijunjung tinggi oleh mereka. Mereka yakin bahwa ketergantungan berlebih pada pihak lain bisa mencegah pencapaian seluruh kemampuan diri.

Misalnya saja, seorang pionir di bidang teknologi cenderung lebih suka mengatasi tantangan secara mandiri dibandingkan dengan mencari pertolongan dari orang lain, karena dia berpikir bahwa bekerja sendirian jauh lebih produktif.

  1. Mereka Menyayangi Hubungan yang Berarti

Walaupun tampak seperti orang yang kurang mempunyai banyak sahabat, itu tidak berarti dia tak peduli pada hubungan sama sekali. Sebaliknya, mereka jauh lebih menilai ikatan yang dalam dan bernilai dibanding hanya punya banyak kawan akrab saja.

Mereka hanya menunjukkan kebenaran kepada segelintir individu yang sungguh-sungguh mengerti mereka. Hal ini menyebabkan lingkaran sosial mereka tampak terbatas, namun sangat berharga dari sisi emosi.

  1. mereka mengutamakan waktu di atas segala-galanya

Untuk mereka, waktu merupakan harta terpenting. Mereka enggan membuangnya pada hal-hal yang tak menambah manfaat.

Bisa jadi alasannya adalah karena mereka kerap kali tidak hadir di acara sosial ataupun pertemuan-pertemuan informal tersebut.

Lebih cenderung mereka menyisihkan waktunya untuk hal-hal yang membantu mencapai sasarannya dalam jangka waktu lama.

  1. Mereka Terus Berkembang

Para individu berhasil yang kurang memiliki banyak sahabat umumnya mempunyai motivasi besar untuk tetap melanjutkan proses pembelajaran serta pertumbuhan pribadi. Mereka selalu ingin menambah pengetahuan dan merasakan berbagai macam pengalaman guna mengoptimalkan mutu kehidupannya.

Misalnya, seorang peneliti mungkin cenderung memilih untuk ikut serta dalam konferensi global atau membaca literatur saintifik dibandingkan berinteraksi sosial. Mereka menjadikan pertumbuhan diri sebagai fokus utama.

  1. Mereka Memiliki Motivasi Intrinsik

Mereka terdorong oleh motivasi internal, bukannya mencari pujian atau konfirmasi dari luar. Tidak seperti kebanyakan orang, mereka tak perlu apresiasi dari pihak lain untuk menghargai kesuksesan yang telah dicapai.

Ini membolehkan mereka melanjutkan perjalanan meskipun tak ada pihak di dekatnya yang mensupport atau mengerti tentang visinya.

Keyakinan diri itu memberikan dorongan bagi mereka agar bisa bertahan walaupun harus melangkah sendirian.

pri/jawapos.com

)

Related Posts