Dirut BANK KALBAR mendadak mengundurkan diri

oleh

InvestigasiMabes.com | Pontianak – Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, dikabarkan secara mendadak mengundurkan diri dari jabatannya. Informasi ini mencuat setelah beredarnya foto surat pengunduran diri yang tersebar melalui pesan WhatsApp di kalangan pegawai dan pensiunan Bank Kalbar.

 

Surat pengunduran diri tersebut bertanggal 29 Maret 2025 dan ditujukan kepada Pemegang Saham PT Bank Kalbar, Gubernur Kalimantan Barat, serta para dan wali kota se-Kalimantan Barat. Dalam surat tersebut, Rokidi menyatakan pengunduran dirinya dilakukan atas alasan . Ia mengungkapkan bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit kanker usus besar stadium 3B berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di RS Siloam. Kondisi itu mengharuskannya untuk banyak beristirahat dan menghindari stres, karena tekanan mental dapat memicu kambuhnya penyakit tersebut.

 

Surat itu menyebutkan bahwa pengunduran dirinya berlaku mulai 30 Maret 2025, tepat sehari sebelum Hari Raya Idulfitri. Rokidi juga menyatakan kesediaannya untuk tetap berkoordinasi selama masa transisi kepemimpinan guna memastikan kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur Utama. Surat tersebut ditandatangani di atas materai dan mencantumkan alamat pribadi Rokidi di Jalan Untung Suropati No. 12, Pontianak.

 

Rokidi telah mengabdi di Bank Kalbar selama 34 tahun dan menjabat sebagai Direktur Utama dalam dua periode, yakni sejak 12 November 2021 hingga 12 November 2024 (periode pertama) dan kembali dipercaya untuk periode kedua mulai 12 November 2024 hingga 12 November 2028. Dalam suratnya, Rokidi menyatakan bahwa keputusan pengunduran dirinya dilakukan secara sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun. Surat tersebut juga ditembuskan kepada Dewan Komisaris Bank Kalbar.

 

Pengunduran diri Rokidi datang di tengah sorotan terhadap kinerja dan sistem pengawasan internal Bank Kalbar. Sebelumnya, Bank Kalbar mendapat kritikan tajam dari publik menyusul terungkapnya sejumlah pembobolan dana nasabah yang diduga melibatkan pegawai internal. Berdasarkan laporan yang diterima, terdapat empat kantor cabang yang mengalami kebobolan dengan total kerugian mencapai Rp 27,3 miliar. Rinciannya sebagai berikut:

 

Kantor Cabang Pembantu Karangan, Kabupaten Landak: Rp 17 miliar

 

Kantor Cabang Singkawang, Kota Singkawang: Rp 6 miliar

 

Kantor Cabang Pemangkat, Kabupaten Sambas: Rp 4,2 miliar

 

Kantor Cabang Bengkayang: Rp 100 juta

 

 

Rentetan kasus ini menimbulkan pertanyaan serius terkait kredibilitas dan keamanan sistem perbankan di Bank Kalbar, yang berada di bawah tanggung jawab Direktur Utama beserta jajaran manajemen.

 

Tak hanya itu, Bank Kalbar juga masih dibayangi persoalan hukum lainnya. Saat ini, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat tengah memburu tiga mantan pimpinan Bank Kalbar yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait kasus dugaan pengadaan lahan untuk bank tersebut.

 

Pengunduran diri Rokidi yang terkesan mendadak ini pun memunculkan berbagai spekulasi di tengah derasnya sorotan terhadap berbagai persoalan internal yang tengah membelit Bank Kalbar.

 

()

 

Related Posts