Memaknai Kemerdekaan yang Berdaulat dan Mandiri Secara Ekonomi

oleh

InvestigasiMabes.com l Banten — Kemerdekaan sejati bagi bangsa Indonesia bukan hanya terbebas dari penjajahan, tetapi juga berdaulat dan mandiri secara ekonomi. Dalam semangat itu, program Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi tonggak penting. Meski baru akan diresmikan pada 12 Juli 2025, koperasi ini ditargetkan menyerap satu juta tenaga kerja, terutama dari kalangan pengangguran dan korban PHK akibat krisis global dan dampak perang tarif internasional.

Presiden Prabowo Subianto optimis koperasi ini mampu menciptakan hingga 1,6 juta lapangan kerja, dan melalui hilirisasi sektor perkebunan, kelautan, dan perikanan, membuka hingga 8 juta peluang kerja baru. Meski pengentasan kemiskinan ekstrem baru diproyeksikan tuntas pada 2026, kehadiran koperasi di 52 ribu desa yang belum memiliki koperasi diharapkan jadi solusi nyata memperkuat ekonomi rakyat.

Koperasi Desa Merah Putih akan bersinergi dengan 32 ribu Koperasi Unit Desa (KUD) yang telah ada, melalui sistem pengelolaan yang lebih ringan dan efisien. Fokus utamanya adalah melayani kebutuhan petani, nelayan, dan pelaku industri rumah tangga—mulai dari penyediaan alat produksi hingga pemasaran hasil usaha secara adil.

Untuk memutus rantai rente dan tengkulak yang merugikan, koperasi ini juga ditopang oleh sistem pengawasan ketat yang melibatkan seluruh anggota. Dengan demikian, cita-cita ekonomi kerakyatan dan semangat gotong royong dalam Pancasila benar-benar hidup dalam praktik, bukan sekadar retorika.

Inilah wujud nyata memaknai kemerdekaan: menciptakan masyarakat adil dan makmur dengan kekuatan ekonomi yang berpihak pada rakyat.  Oleh Jacob Ereste.

Related Posts