InvestigasiMabes.com | Pekanbaru – Dinas Pendidikan Provinsi Riau gagal mempersembahkan Unit Sekolah Baru (USB) yang diperuntukkan bagi masyarakat Kota Pekanbaru, pasalnya bangunan sekolah yang direncanakan untuk SMA Negeri 17 Pekanbaru itu tidak selesai dibangun alias Terbengkalai.
Dikutip dari laman LPSE Provinsi Riau, pada Tender Kegiatan Konstruksi USB SMAN 17 Pekanbaru melalui Satuan Kerja Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Riau, sumber dana APBD Tahun Anggaran 2023 yang dimenangkan oleh CV. Romallendo yang beralamat di Jl.M.Boya No.13 Sungai Guntung Kabupaten Indragiri Hilir dengan nilai penawaran terkoreksi Rp. 2.240.000.000,00 atau turun sekitar 20% dari nilai HPS yaitu Rp. 2.800.000.000,00 dan pagu anggaran Rp. 2. 812 824.000,00.
Dengan anggaran sebesar Rp. 2,24 Miliar Bangunan Gedung tersebut tidak tuntas dikerjakan oleh kontraktor pemenang tender, ini disebabkan oleh adanya dugaan pengaturan lelang oleh sesama rekanan, hal ini terlihat dari 3 penawaran yang sama dari 3 perusahaan yang berbeda, diantaranya CV. Romallendo sebagai pemenang dengan nilai penawaran
Rp.2.240.000.000,00 dan disusul oleh CV. Harapan Sejahtera yang berada pada urutan kedua dengan nilai penawaran Rp. 2.240.000.000,00 serta penawar ketiga CV. Artama Abadi dengan nilai penawaran sebesar
Rp. 2.240.000.000,00, dimana harga penawaran yang terlalu tinggi buangannya hingga 20% dari HPS, ditambah dengan perencanaan yang tidak matang, dan lokasi bangunan yang jauh dari pemukiman warga, serta akses jalan menuju lokasi yang tidak memadai.
Dari hasil investigasi lapangan terlihat ada bangunan dua unit, untuk titik pertama terdapat dua Ruang Kelas yang sudah selesai dibangun dengan bobot sekitar 80% dan titik kedua yaitu bangunan dengan beberapa ruangan yang terdiri dari 2 Ruang Kelas, 1 Ruang Majelis guru, 1 Ruang Tunggu, 1 Ruang Kepala Sekolah, 1 Ruang Tamu dan 1 Ruang Tata Usaha, yang kondisinya tidak selesai dikerjakan oleh kontraktor, pekerjaan hanya sampai pemasangan kuda-kuda rangka baja ringan, pada sisi lain terlihat kozen pintu yang belum terpasang dan bahkan sudah rusak sebagian, dan pekerjaan dinding ada yang belum selesai dan kedua unit bangunan ini terletak di antara semak-semak belukar.
Kepala Bidang Pembinaan SMA Pamijan ketika dikonfirmasi di kantornya enggan untuk memberikan komentar, Pamijan beralasan bahwa saya sudah pensiun, ini hari untuk menyelesaikan administrasi yang belum tuntas, kalau mau konfirmasi silahkan jumpai PPKnya Ardison, dia yang melaksanakan Teknis dilapangan kata Pamijahan mengakhiri pembicaraan.
Sementara PPK kegiatan Ardison, belum berhasil dikonfirmasi karena tidak berada di ruangannya.
Mantan Kepala Subag Keuangan Wira, ketika dikonfirmasi berapa prosentase pembayaran bangunan SMA 17 via WhatsApp menjawab, Maaf sebelumnya saya sudah mutasi, 2023 memang saya kasubbagnya, Pencairan diajukan dikeuangan sesuai dengan progres pembangunan yaitu 55% dan diputus kontrak Jawabnya.
Sementara Ilham Hidayat selaku Kasubg Keuangan yang baru, ketika dikonfirmasi berapa prosentase pembayaran terkait pekerjaan tersebut melalui pesan WhatsApp menjawab Maaf pak terkait ini di bidang masing-masing pak, Karna data dimereka. (Ef)