InvestigasiMabes.com | Bandung – di abad 21 di mana tumbuh nya industri / pabrik modern yang menghasilkan pula produk produk yang modern juga
Dalam seiring nya kemajuan & perkembangan zaman dari masa ke masa juga tumbuh silih berganti nya generasi generasi yang hidup di dalam masa tsb
Salah satunya dalam masalah makanan yang biasa di konsumsi, mungkin nya th 60,70,80,90 sampai th 2000 an pasti akan ada perbedaan, walaupun tidak bisa di katakan semua nya makanan tradisional punah atau pun sampai tdk di konsumsi
Salah satu pabrik yang masih mempertahankan produksi yaitu pabrik pengolahan kerupuk mie, kerupuk mie ini berbahan baku tepung singkong, cara pembuatan nya pun relatif mudah dengan peralatan nya pun bisa menggunakan alat ” Tradisional
Peralatan yang di pakai di pabrik mie milik Heri ( 40 th) yang berada di Bandung ini sangat tradisional, mulai dari alat pembuat adonan masih menggunakan papan yang di , proses pencetakan menggunakan kayu yang di gerakan oleh tenaga manusia
Proses pengopenan masih memakai tungku, untuk sumber api yang berguna untuk menimbulkan suhu panas masih menggunakan kayu bakar
Proses selanjutnya untuk ke tahap pengeringan di gunakan terik sinar matahari untuk memanggang mie yang di cecer kan di wadah berbentuk baki yang terbuat dari anyaman bambu.
“Kami tidak bisa mendapatkan produksi kalau cuaca mendung / musim hujan, ” Ratap heri Selasa ( 15/4/2025 )
Untuk pemasaran biasanya ada yg lgsg di kirim atau pun ada para pengecer yang langsung datang ke pabrik milik nya
” Produksi menurun, krn kebanyakan masyarakat zaman sekarang lbh memilih makan makanan yg trend yang bernuansa kan luar negeri. ” Tambah nya lagi
“Saya harus memutar otak untuk ttp bisa mempertahankan pabrik ini, sy sdh melakukan pengurangan pegawai, akibat menurun nya produksi. ” Keluh nya lagi
Dalam masalah ini para pelaku usaha kecil yg bersifat tradisional sangat lah berharap kpd pemerintah untuk memberikan solusi untuk penanganan
Jalan tsb harus segera ditempuh adalah untuk tetap membuka lahan pekerjaan dan di samping itu melestarikan makanan khas daerah sekaligus makanan khas Nusantara secara paten.
Pabrik pabrik tradisional tidak menimbulkan efek efek negatif untuk dampak lingkungan khusus nya pabrik mie, tidak ada limbah, polusi udara maupun kebisingan yang mengganggu ke nyaman nan lingkungan sekitar.
Produksi kerupuk mie ini ada peningkatan produksi yang mengandalkan saat bulan Ramadhan, di mana makanan ini pun sudah tergolong jajanan menjelang buka puasa yg bnyak di buru / di beli
Mie anclom ( kerupuk mie celup) sebutan untuk masyarakat Bandung, cara hidangan nya juga bervariasi utama nya di kerupuk mie nya ada yang di garang ( digoreng menggunakan pasir lembut sebagai minyak nya) atau di sangrai dalm bhs Sunda, tetapi karena sulit nya mendapatkan penggorengan yang ber bahan dri tanah liat juga pasir, maka di zaman ini banyak yang menggoreng nya menggunakan minyak goreng
Rasa & bentuk kerupuk mie tsb pasti akan berbeda, tetapi tidak mengurangi rasa
Untuk anclom nya / kuah nya cukup menggunakan bahan rempah-rempah, seperti ; cabai rawit, bawang putih , merah, garam, kacang, gula merah / pasir, penyedap ditambah air secukupnya sesuai selera masing-masing
Cara menyantap nya sangat lah praktik cukup celup kan krupuk mie tsb ke dalam kuah nya… Praktis kan
Semoga makanan tradisional masing daerah masih bisa di pertahankan sebagai warisan budaya bangsa dan tetap menjadi pusaka makanan khas Nusantara.
# Ev@ purnama – Bandung