Investigasimabes.com l Jakarta — Beberapa waktu yang lalu, Kepala Pusat Kerja Sama Internasional Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia (Kominfo) Ikhsan Baidirus mengatakan pemberitaan media harus berimbang agar informasi yang diberikan bisa mendidik masyarakat.
Media pemberitaan harus menganalisis sumber-sumber tersebut terlebih dahulu sebelum dipublikasikan, Selasa (16/4/2024). Dikutip dari Antaranews.
“Media pemberitaan harus bisa merangkai informasi dari banyak sumber secara berimbang agar mendidik dan tidak membingungkan masyarakat,” ujar Ikhsan di Gedung Kominfo, Jakarta.
Ikhsan Baidrus menyampaikan, “Tentu masyarakat akan senang jika media memberikan informasi padat dan gampang dicerna,” tuturnya.
Sementara banyak penulisan berita yang tidak berdasarkan fakta, salah satunya yang mengaku wartawan di Jepara, dari salah satu media online.
(T.SZ) inisial, mengunggah berita dengan judul *Akibat Ulah Oknum wartawan, Citra Nama Baik Wartawan Tercoreng Sungguh Memalukan*.
Ditulis T.SZ , “Sebagai wartawan harusnya bertugas mencari berita dan memberitakan apa yang dialami dan di lihat jangan sampai mencoreng citra nama baik sesama wartawan,”
Ia juga menuliskan, “Setelah melihat atas laporan oknum wartawan online yang tergabung di media investigasi mabes ada seorang warga desa bawu yang melaporkan atas dugaan penipuan dan penggelapan di polres jepara sesama profesi wartawan. sungguh sangat memalukan harusnya bisa menjaga nama baik wartawan tapi malahan berbuat melawan hukum,” dirilis yang mengaku wartawan, Senin (15/4/2024).
VR wartawan senior kepada awak media Investigasimabes.com menyampaikan, “Penulisan artikelnya seperti anak SD,” ujarnya.
Lebih lanjut VR menjelaskan, “Ada batasannya untuk penulisan, karena memang ada etika jurnalistik,” jelasnya.
Tak hanya VR, Pimpinan Redaksi (Pimred) Media Investigasimabes.com , yang medianya dijadikan sumber berita juga sangat menyayangkan hal tersebut.
Rudi Andesta menjelaskan, “Apalagi awak media Investigasimabes.com saat diminta klarifikasi di Polres Jepara hadir bukan sebagai awak media tetapi sebagai figur rakyat biasa, sehingga tidak seharusnya T.SZ yang mengaku wartawan tersebut menulis seolah-olah ada oknum wartawan Investigasimabes.com yang merusak citra atau nama baik wartawan,” jelas Rudi.
Lebih lanjut Rudi Andesta mengatakan, “Ini menyangkut marwah juga, dan didalam berita itu dia menjustis, dengan judul salah satu wartawan media online dilaporkan atas tudahan penggelapan, sedangkan awak media Investigasimabes.com saat diminta klarifikasi bukan sebagai awak media. Dan dari bahasa yang digunakan dalam pemberitaan T.SZ yang mengaku wartawan, tidak melakukan upaya konfirmasi kepada pihak yang diberitakan, sepertinya dia tidak punya kapasitas dan tidak mengerti kaedah kaedah dalam penulisan berita kasus,” Pungkasnya.
Sampai berita ini ditayangkan saya sebagai pimred media ini telah menjalin komunikasi dengan pimred media tempat saudara T.SZ bernaung dan segala sesuatunya telah kami selesaikan.
Kami sepakat tidak ada jeruk makan jeruk, mari menjadi insan pers yang profesional serta saling menjalin koordinasi sesama awak media dan jangan sampai kita selaku wartawan mau dibenturkan oleh pihak tertentu untuk memenuhi hasrat pribadi mereka.
(Red).