Investigasimabes.com | Kediri – Dwi Sujanto Kepala sekolah SMP Negeri 1 kras di kritik salah satu wali muridnya namun KS tidak kunjung menemui.
Joko warga Kras Kediri mengeluhkan akan adanya penarikan wajib sebesar Rp 400 Ribu yang tidak mengikuti Study kunjungan alam lingkungan (SKAL), awal mula Joko menceritakan bahwa wajib ikut kegiatan tersebut dengan biaya sebesar Rp1.500.000,. (satu juta lima ratus ribu rupiah) persiswa, namun pak Joko yang notabenenya orang kalangan menengah kebawah tidak mampu untuk membayar SKAL, dan anaknya tidak ikut namun masih harus membayar Rp 400 ribu,” anak saya tidak ikut study namun kenapa saya masih di mintai uang sebesar Empat ratus, jelas salah satu guru karena tidak ikut harus membayar 400,” jelasnya.5/10/24.
Mirisnya peraturan dari kepala sekolah yang tidak ikut harus meminta surat dari desa,” yang saya sangat herankan anak sayakan tidak ikut acara tersebut namun kenapa saya harus meminta surat keterangan dari desa, apa hubungannya tidak ikut study harus meminta surat keterangan dari desa” ulasnya Joko.
Dari dugaan keluh kesah salah satu wali murid ini pihak awak mediapun langsung berkunjung ke sekolah SMP Negeri 1 kras namun kepala sekolah enggan di temui dari pihak humaspun tidak memberikan stetment apapun , “menurutnya yang wajib menjawab adalah kepala sekolah saya selaku humas tidak berwenang menjawabnya pertanyaan dari awak media ,”jelasnya humas.
Dari terbitnya berita perihal penarikan SKAL tersebut dari pihak sekolah belum memberikan stetment atau penjelasan.
Kadis Pendidikan Kediri juga belum bisa dikonfirmasi.Ft2 (Bersambung)