Magis kesenian daerah kecapi suling Tatar Pasundan jawa barat

oleh

InvestigasiMabes.com | – Nusantara kaya akan beribu-ribu kesenian dari Sabang sampai sebagai mana di akui oleh UNESCO

 

Dalam masing-masing kesenian yang di miliki oleh tiap daerah terpendam nilai magis & arti sejarah yang sangat saklar sebagai mana dahulu di lakukan oleh para leluhur nya

 

Tatar Pasundan memiliki salah satu kesenian yang mengandung unsur magis antara paduan alam, juga manusia yang hidup di lingkungan musik itu tumbuh dan ada

 

Kesenian kecapi suling bukan lah hanya sekedar alunan perpaduan antara kecapi dan suling semata ada makna tersendiri

 

Alunan tiupan suling yg bgt menyayat Haru merupakan gambaran bagaimana suara alam yang mengharap tetap di jaga oleh para manusia

 

Gelik nya suara tiupan suling tsb merupakan gambaran angin yang bertiup ke tiap pelosok sebagai wakil dari tumbuhan, air, hewan yang hidup di alam sekitar nya utk tetap di sayangi & di jaga

 

Deretan dawai / snar pada kecapi adalah simbol dari bersatu nya dari berbagai snar yg berbeda irama bila di petik , akan tetapi hanya satu atau dua snar yg di petik untuk menghasilkan nada yang indah & merdu

 

Juga merupakan gambaran banyak nya perbedaan manusia yang hidup dalam satu kelompok, tetapi hanya lah perwakilan nya saja yang

Tampil untuk menghasilkan suatu keputusan yang baik

 

Musik kecapi suling ini pun mengikuti insting para pemain nya agar supaya menghasilkan nada suara yang merdu bagi para pendengar nya

 

Banyak seniman seniman kecapi suling yang cukup punya nama besar di kalangan seniman Sunda antara lain ; mang koko, duet mang dekok & mang utun

 

Mang endul & mang edi dua di antara tokoh seniman kecapi suling yang masih tetap ada melestarikan pada saat ini

 

Mang edi ( 47 th) pemain kecapi & mang endul ( 48 th) yang bernama kan asli Enang lasmiarto yang bertempat tinggal di kp sindang panon RW 06 Ds. Sindang panon,kec Banjaran,Kab Bandung Jawa barat ini tetap berjuang melestarikan kesenian tsb, di era persaingan musik musik modern yang menjamur khususnya di kalangan anak-anak muda ( Selasa 22/4/2025)

 

Generasi muda Sunda seakan gengsi & enggan untuk ikut menjaga budaya daerah nya

 

Mg edi & mang endul adalah merupakan seniman pelaku seni seutuhnya, bisa di katakan bukan pekerja seni

 

Karena mereka berdua tidak mencukupi kebutuhan kluarga nya dari seni yang mereka cintai & lakukan , hal ini mereka lakukan semata mata kecintaan & tanggung jawab bagi kelestarian seni kecapi suling

 

Adapun sesekali mereka mendapatkan hasil materi dari seni yg mereka geluti tak sepadan juga bisa di hitung dengan jari kelingking saja

 

Tetapi sekarang para pelaku kesenian Sunda bisa bernafas lega karena Gubernur jawa barat sangat lah mencintai budaya & kesenian Sunda yang sekaligus mengimbau warga jawa barat untuk tetap ngamumule ( melestarikan budaya Sunda )

 

Para pelaku kesenian Sunda juga sangat berharap kpd pemerintah kabupaten Bandung yg menangani masalah bidang kesenian & budaya untuk benar-benar melaksanakan kegiatan kerja nya kepada masyarakat pelaku seni tsb, sesuai himbauan dari gubernur

 

Program bantuan untuk seni budaya hendak lah tepat sasaran guna menjaga kelestarian seni daerah juga mengesampingkan nilai nilai bisnis bagi pihak yg tdk bertanggung jawab

 

# Ev@ purnama ( Bandung)

Related Posts