Berita Terkini Sulawesi Utara: Destinasi Wisata Anyar Manado dan Skandal Tambang Mitra

oleh
oleh


TRIBUNMANADO.COM

Berikut adalah ringkasan berita yang paling banyak diminati atau mendapat perhatian dari para pembaca Tribun Manado sampai hari ini, Kamis (13/3/2025).

Diantara mereka, dua penulis lagu asal Manado menerima sertifikat hak cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Sulawesi Utara.

Di samping itu, terdapat pula berita mengenai tempat wisata baru yang bakal sebentar lagi diluncurkan di Manado.

Simak selengkapnya.


1. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Utara Menyerahkan Hak Cipta untuk Lagu Terpesona serta Bersyukurlah

Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di Sulawesi Utara menegaskan janjinya untuk mendukung perlindungan Kekayaan Intelektual (KI).

Belakangan ini, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Sulawesi Utara telah menyerahkan dua surat pendaftaran hak cipta.

Pertama kepadanya Samuel Takaletide, yang menciptakan lagu “Terpesona”.

Berikutnya ke Semuel Takaletide dan Miskewati Mare untuk lagu “Bersyukurlah”.

Baca selengkapnya


2. Jalur Pejalan Kaki Pantai Malalayang 2 Akan Segera Diluncurkan, Kota Manado Mendapatkan Tujuan Wisata Terbaru

Objek wisata Pantai Malalayang Beach Walk (MBW) 2 yang terletak di kota Manado, Sulawesi Utara, akan segera dibuka untuk publik.

Walikota Manado, Andrei Angouw, menginginkan agar MBW 2 bisa menarik lebih banyak pengunjung turis, termasuk dari setempat dan luar negeri.

Dia pun mengucapkan terima kasih atas yang baik antara pemerintah , propinsi, dan lokal dalam membangun wilayah ini.

MBW 2 direncanakan untuk dikelola secara profesional oleh Perumda Pasar Manado, menyusul proses penyerahan dari Kementerian PUPR kepada Pemkot Manado.

Baca selengkapnya


3. Tambang Mitra: Wakil Kepala Mengatakan Bahwa Brimob Sudah Memberikan Tembakan peringatan

Sulawesi Utara menyelenggarakan konferensi pers tentang insiden diduga penembakan oleh anggota tak resmi Brimob yang berakibat kematian warga desa Basaan, Ratatotok.

Brigjen Pol Bahagia Dachi, Wakapolda Sulut, mengungkapkan bahwa kejadian tersebut dimulai ketika sekitar 50 individu yang membawa senjata tajam serta senapan angin muncul di area penambangan liar di Alason, Ratatotok, dengan dugaan mereka ingin merampas produk dari pertambangan itu.

Ketika mereka semakin dekat, delapan petugas yang bertugas menembakkan peringatan, namun usaha tersebut ditolak. Sebagai akibatnya, tiga orang sipil menjadi korban.

Baca selengkapnya

Related Posts