Komponen dan Cara Kerja: LED, Pijar, Neon, dan Lampu Fluorescent

oleh
oleh

Terdapat empat tipe sumber pencahayaan populer pada masa kini yaitu lampu LED, pijar, neon, serta fluorensen. Di antara keempat jenis tersebut, lampu LED menjadi varian yang paling sering dipakai. Prinsip operasional dari lampu LED yang modern memungkinkannya untuk menyediakan sinaran yang sangat terang dan hemat energi.
hemat konsumsi energi
ketimbang lampu jenis lainnya.

Tiap tipe lampu punya elemen serta mekanisme operasional tersendiri yang mempengaruhi tingkat keefisienan energinya, mutu pencahayaan, dan aplikasinya. Sebagai contoh, lampu pijaran memberikan sinar hangat sehingga ideal buat tujuan desain interior atau pernak-pernik. Di sisi lain, lampu neon sangat sesuai dipakai pada spanduk iklan maupun plang reklame.

Berikut ini ulasan mengenai
cara kerja
Dan apakah komponen-komponen yang membentuk lampu LED, pijar, neon, serta fluorecent?


Komponen Lampu LED


1. Chip LED

Komponen utama
lampu LED
Adalah chip LED yang umumnya disebut sebagai dioda. Bagian ini lah yang menghasilkan cahaya pada lampu LED.

Chip LED dibuat menggunakan material semikonduktor yang menghasilkan cahaya saat adanya aliran listrik. Dengan perkembangan teknologi lampu LED, chip jenis ini kini hadir dengan berbagai pilihan warna antara lain merah, biru, putih, serta hijau.


2. Heat Sink

Heat sink berfungsi sebagai alat pendingin untuk sirkuit utama.
dari lampu
LED. Chip LED serta komponen pendukung lainnya yang memproduksi panas saat beroperasi.

Apabila kepanasan ini tak dikontrol, bisa jadi akan mempersingkat usia lampu LED. Panasink bertugas meresap dan melepaskan hawa yang diproduksi oleh lampu LED itu serta pada umumnya dibuat dari material aluminium.


3. Driver

Sebuah driver merupakan bagian elektronika yang memiliki peran dalam menyediakan aliran listrik diperlukan bagi chip LED. Fungsinya ialah merubah daya sumber listrik ke tingkat tegangan serta arus yang tepat untuk chip LED tersebut sehingga bisa beroperasi secara efisien.

Bagian ini bertugas pula untuk menjaga chip LED aman dari variasi voltase yang berasal dari pasokan listrik.


4. Lensa

Lensa adalah tutup kaca pada serangkaian lampu LED yang berfungsi untuk menumpuk energi dan merambatkan cahaya keluar dari chip LED dengan lebih terkendali.

Bukan hanya itu saja, lensa tersebut mampu meningkatkan efisiensi dan penyebaran cahaya, selain itu juga melindungi chip LED dari serbuk debu dan kotoran.


5. Komponen Lain

Di samping keempat elemen penting tersebut, banyak lampu LED juga dilengkapi dengan bagian penambah seperti reflektor, diffuser, serta pengontrol ekstra. Hal ini pada dasarnya bergantung kepada mekanisme operasional lampu LED dan berbagai macam fitur yang disediakan.


Komponen Lampu Pijar

Lampu pijar pada dasarnya memiliki keenam bagian penting berikut ini, yaitu:


1. Filamen

Filamen adalah bagian dari bola lampu yang memancarkan cahaya saat dialiri listrik. Bagian ini tersusun atas kawat halus yang dibuat dari material wolfram.


2. Kawat Kontak

Seperti namanya, kawat kontak adalah bagian dari bola lampu yang terdiri atas seutas kawat penghantar yang bertugas mengalirkan arus listrik ke filament.


3. Gas Inert

Gas inert adalah gas yang dipasang di dalam bola lampu yang bertugas menghambat evaporasi dari tungsten. Ini penting supaya umurnya menjadi lebih lama.


4. Kawat Pendukung

Kawat pendukung ini tampak serupa dengan kawat kontak, namun memiliki fungsi yang berbeda. Fungsi dari kawat pendukung adalah untuk menjaga filamen agar tetap terikat pada kawat kontak.


5. Kaca Bohlam

Kaca bohlam adalah bagian transparan terbuat dari kaca yang bertugas menjadi wadah untuk menempatkan helai-helai lampu pijar di dalamnya. Bagian ini pun berguna untuk menghalangi partikel debu agar tidak merusak sirkuit ketika sedang aktif.


6. Kontak Kaki Listrik

Kontak kaki listrik adalah bagian penghantar yang bertugas menyambungkan bola lampu pijar ke penyedia energi listrik.

Bagian dan Sirkuit dari Lampu Neon serta Fluorescent

Lampu neon serta lampu florescent merupakan kedua-duanya
jenis lampu
Berikut adalah komponen dari lampu neon dan lampufluorescent yang keduanya memanfaatkan gas untuk menghasilkan cahaya:.

Komponen Lampu Neon

Serutan lampu neons biasanya memiliki empat bagian penting, yaitu:


1. Tabung

Tabung adalah bagian penting dari lampu neon yang dibuat dari bahan kaca dengan dua filamen di setiap ujungnya. Dalam struktur tersebut, diberikan lapisan bubuk neon dan sering kali ditambahkan merkuri didalamnya.


2. Choke

Choke atau biasa dikenal sebagai ballast adalah elemen yang menyetir aliran listrik, mendukung proses penerapan nyala api pada lampu, serta memelihara voltase listrik yang masuk agar tetap konsisten.


3. Starter

Starter merupakan bagian penting dari lampu neon yang bertugas mengontrol aliran listrik permulaan diperlukan untuk melewati proses ionisasi gas di dalam tabung neon. Fungsinya juga mencakup menjamin bahwa lampu akan menyala secara cepat dan optimal.


4. Power Factor Capacitor

Salah satu komponen penting lainnya pada lampu neon adalah kapasitor faktor daya. Fungsi dari komponen ini adalah memperbaiki efisiensi energi serta mencegah pemborosan listrik.
konsumsi listrik
selama lampu neon beroperasi.

Komponen Lampu Fluorescent

Lampu fluorescent mempunyai desain serupa dengan lampu neon dan mencakup tujuh bagian penting, yaitu:


1. Tabung

Tabung adalah bagian utama pada lampu neon yang dibuat dari bahan kaca dan di dalamnya terdapat campuran gas argon serta uap merkuri. Ketika arus listrik melewati tabung tersebut, ia akan memancarkan sinar ultraviolet.


2. Lapisan Fosfor

Adalah suatu lapisan yang dibuat menggunakan material fosfor di bagian dalam tabung dan berfungsi untuk mentransformasi cahaya ultraviolet menjadi cahaya yang dapat dilihat.


3. Choke

Choke atau ballast adalah bagian dari lampufluorescent yang bertugas untuk menyetir aliran listrik, memfasilitasi penerapan nyala api pada lampu, serta mempertahankan tekanan listrik yang diterima agar selalu konsisten.


4. Starter Resistance

Pembangkit listrik merupakan bagian penting dari lampu florescent yang bertugas mengontrol aliran arus pertama serta memanaskan pita serabut sehingga terjadi proses pengionan gas.

Bagian ini bertujuan untuk menjamin bahwa lampu akan menyala dengan cepat dan efektif.


5. Power Factor Capacitor

Salah satu komponen penting pada lampu neon lainnya adalah kapasitor faktor daya. Fungsi dari elemen ini adalah memperbaiki koefisien dayanya sehingga dapat menambah kecekapan penggunaan tenaga serta mereduksi bebannya saat lampu neontya aktif.


6. Elektroda

Adalah bagian dari lampu florescent yang ditempatkan di ekstrem tabung dan bertugas untuk mempermudah aliran listrik melewati gas di dalam tabung tersebut.

Bagaimana Cara Operasional Lampu LED dan Lampu Pijar

LED dan bohlam pijar merupakan dua tipe sumber cahaya dengan mekanisme operasi yang tidak sama. Akibatnya, keduanya juga menciptakan sifat pencahayaan yang berbeda.

Berikut adalah bagaimana proses terjadinya cahaya pada lampu LED dan lampu pijar:

Cara Kerja Lampu LED

Lampu LED menciptakan cahaya lewat fenomena bernama elektroluminesensi. Fenomena ini memproduksi pemancaran cahaya ketika aliran listrik melewati dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor tertentu seperti Gallium Nitride (GaN) untuk menerangi warna biru dan hijau, serta Indium Gallium Nitride (InGaN) bagi sinar putih.

Saat arus listrik mengalir melalui sirkuit LED, elektron serta lobang di dalam material semikonduktornya pun mulai berpindah. Ketika elektron bertemu dengan lobang tersebut, pertemuan terjadi di perbatasan antara dua jenis area semikonduktor yaitu lapisan tipen P dan N.

Pada saat terjadi rekombinasi, energi dipancarkan sebagai foton, yaitu partikel cahaya yang berasal dari fenomena elektroluminesensi.

Pembuat lampu LED umumnya menyertakan lapisan fosfor agar menciptakan lampu LED berwarna putih dan memakai chip dengan lebar gelang energi yang bervariasi untuk mendapatkan LED dengan spektrum warna yang lebih luas.

Cara Kerja Lampu Pijar

Proses operasional sebuah bola lampu pijar pada dasarnya melibatkan produksi cahaya terlihat melalui pemanasan materi tertentu. Sebagaimana dikutip dari

Electrical4u

, saat suatu objek dipanaskan, atom-di dalamnya akan terangsang secara thermal.

Bila zat tersebut tak cair, elektron pada kulit atôm luarnya loncat ke tahap energi yang lebih tinggi dikarenakan pasokan tenaga ini.

Elektron di tingkat energi lebih tinggi ini tidak stabil sehingga akan turun ke level energi yang lebih rendah. Ketika berpindah, elektron melepaskan energi tambahannya dalam wujud foton. Partikel tersebutlah yang menciptakan Cahaya.

Secara keseluruhan, bola lampu pijar mampu menciptakan cahaya.
cahaya
Dengan pemanasan komponen filamen ketika arus listrik mengalir. Lampu pijar tidak hanya menciptakan cahaya tetapi juga menyebarkan kalor.

Bagaimana Cara Operasional Lampu Neon dan Fluorescent

Lampion neon dan lampion fluorescen adalah dua tipe penerangan yang bekerja dengan memanfaatkan gas untuk menerangi. Struktur serta komponennya hampir sama antara keduanya. Walau begitu, mekanisme operasional dari lampion fluorescen agak berlainan dibandingkan dengan lampion neon.

Prinsip operasi dari lampu neon didasarkan pada adanya elektrod di setiap ujung tabungnya. Daya yang digunakan oleh lampu ini berasal dari arus listrik searah (DC) yang berputar bolak-balik.

Saat arus listrik melewati tabung yang diisi dengan gas neon, keduanya filament atau elektrodanya akan dipanaskan dan menyebabkan hal ini terjadi.
ionisasi
Gas di dalam tabung itu kemudian menghasilkan pancaran cahaya dengan warna tertentu.

Cara kerja lampufluorescent dimulai saat aliran listrik melewati tabung yang terisi dengan gas argon serta uap merkuri. Keduanya, yaitu filamen atau elektrodanya, dipanaskan sehingga menyebabkan proses ionisasi.

Proses ionisasi itu menyebabkan pengeluaran cahaya ultraviolet yang selanjutnya menabrak lapisan fosfor pada bagian dalam tabung, sehingga dapat menciptakan cahaya terlihat.

Berikut ini penjelasan tentang elemen-elemen serta bagaimana cara kerja lampu LED, pijar, neon, dan fluorensen. Mudah-mudahan informasi yang disebutkan diatas bisa membantu kita untuk lebih tepat dalam menentukan tipe lampu berdasarkan keperluannya.

Related Posts