Laksamana.id
Inilah sosok Sandi Butar Butar, petugas pemadam kebakaran (damkar) yang sempat viral di media sosial.
Setelah kontraknya sebagai petugas honorer di pemadam kebakaran (damkar) Kota Depok tak diperbarui pada Januari 2025, kondisi Sandi Butar sekarang mengalami perubahan yang signifikan.
Dia dapat melanjutkan pekerjaannya di Badan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (BPBD) Kota Depok dalam kapasitas Baru yaitu sebagai Pegawai Pemerintah yang Bekerja Berdasarkan Kontrak atau PPPK.
Meskipun demikian, ia masih menggunakan NIP lamanya.
“Oleh karena itu, pada Senin yang lalu, Sandi telah memberitahu saya bahwa ia sudah diterima kembali untuk bekerja di Damkar Kota Depok,” ungkap kuasa hukum Sandi, Deolipa Yumara, Jumat (14/3/2025), sebagaimana dilaporkan oleh Laksamana.id dari sumber Kompas.com.
Sandi menandatangani kontrak baru dan mulai bekerja kembali sebagai petugas damkar sejak Senin (10/3/2025).
Deolipa menyebut, dia menugaskan kembali Sandi salah satunya karena adanya bantuan dari Wali Kota Depok Supian Suri.
Ingin Mengetahui tentang Sandi Butar Pegawai Damkar Depok yang Terkenal di Media Sosial? Akhirnya Dia Dilantik Sebagai PPKB Karena Usaha Dedi Mulyadi
Begini, ini adalah berdasarkan instruksi dari Walikota Depok, Bapak Supian Suri.
“Kami pun mengucapkan terima kasih kepada beliau berkat perhatian serta permohonannya, yang memungkinkan Sandi akhirnya dapat melanjutkan pekerjaannya,” jelas Deolipa.
Dibantu Dedi Mulyadi
Selain Supian, Deolipa menambahkan bahwa Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi juga berperan dalam hal ini.
Maka, sebagai wakil dari Sandi, Deolipa mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Dedi Mulyadi dan Supian Suri.
“Menurut Deolipa, di bagian atas itu, Pak Supian mengungkapkan sesuatu dari Pak Gubernur, Kang Dedi Mulyadi, yang secara jelas menyebut bahwa setelah Wali Kota Depok terpilih, Sandi akan dipersilakan untuk kembali bekerja,” katanya.
“Kemudian hal tersebut telah dipenuhi oleh Walikota Depok serta oleh Gubernur Jawa Barat,” lanjutnya.
Apa latar belakang Sandi Butar Butar?
Sandi Butar Butar sebelumnya mengungkapkan skandal suap di kalangan Damkar Depok pada tahun 2021.
Terdapat tiga petugas Damkar Depok yang terlibat dalam kasus ini.
Mereka terdiri dari Pejabat Pengadaan bernama WIS, Sekretaris Dinas Damkar Depok dengan inisial AS, serta Bendahara Dinas Damkar Depok yang memiliki inisial A
Ada dua kelompok terkait suap yang mencakup semua tiga orang tersebut.
Kelompok kasus perdana terkait dugaan penyelewengan dalam pengadaan seragam dan sepatu PDL Damkar Depok untuk tahun anggaran 2017-2018 mencapai jumlah kerugian negara kurang lebih senilai Rp250 juta.
Kelompok kedua kasus pengurangan gaji pegawai honorer di Badan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok untuk tahun anggaran 2016 hingga 2020.
Kerugian yang dialami oleh negara diperkirakan mencapai angkaRp1,1 miliar.
Kejari Depok telah mengidentifikasi WIS, A, dan AS sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Tersangka A sudah ditahan terlebih dahulu, tetapi kedua tersangka lainnya yaitu AS dan WIS belum.
Dapat Ancaman
Dalam wawancara yang dilakukan pada hari Jumat (7/1/2022), Sandi menyatakan bahwa dia menerima ancaman saat menyingkap kasus tersebut.
Bila ancaman fisik telah seringkali saya hadapi, kini mulai beredar gosip untuk mencari kelemahan dari masa lalu saya. Ini adalah risiko sebagai seorang pembongkar.
“Rakyat telah menjadi cerdas, jadi jika suatu saat nanti terdapat cela pada diri saya, hal tersebut seharusnya dianggap sebagai masalah pribadi dan yang utama adalah tidak merugikan keuangan publik,” katanya, seperti dilansir dari TribunnewsDepok.com.
Sandi juga tak melupakan untuk mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada petugas kepolisian yang telah menyelidiki perkara tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada lembaga penegakan hukum karena telah menangani laporan dari masyarakat,” tegasnya.
Bongkar Peralatan Rusak
Sandi membuat heboh dunia maya setelah ia mengekspos kerusakan perlengkapan di UPT Damkar Cimanggis.
Sandi melaksanakan ‘tour ruangan’ yang menunjukkan kerusakan perlengkapan pemadam kebakaran dan mengunggahnya di media sosial pada Juli 2024 kemarin.
Dia memakai pakaian pemadam kebakaran berwarna biru beserta sepatu pantofel hitam dan menampilkan beberapa perlengkapan yang Rusak.
Personel pemadam kebakaran tersebut menunjukkan gergaji mesin yang sudah rusak dan rem tangan mobil yang tidak bekerja dengan optimal karena aus.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat menyaksikan room tour di kantor pemadam kebakaran Kota Depok.
Iya, boleh saja bagi warga kota Depok, sungguh saya minta maaf.
“Telepon terus masuk ke UPT kami serta UPT-UPT yang lain tentang pohon roboh. Kami ingin menanganinya, namun alat pendeteksi milik kita bermasalah,” jelas petugas Damkar tersebut saat dilaporkan pada hari Jumat (19/7/2024).
“Iya, kita telah membuat surat edaran sejak bulan-bulan sebelumnya, namun belum sempat diperbaiki. Kami mohon maaf kepada seluruh warga Kota Depok,” lanjutnya.
Laporkan Dugaan Korupsi
Sandi Butar Butar sebelumnya telah mengajukan laporan tentang dugaan korups di Dinas Damkar Kota Depok kepada Kejari Kota Depok pada hari Senin (9/9/2024).
Sandi mendatangi Kantor Kejari Depok dengan membawa bukti-bukti dugaan korupsi baik berupa dikomen, foto, hingga video.
Sandi menyatakan bahwa laporannya tentang tuduhan korupsi di Dinas Damkar Depok berkaitan dengan pembelian peralatan dan fasilitas (sarpras).
Sebenarnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah menetapkan anggaran untuk fasilitas dan prasarana, tetapi kenyataannya di lapangan berbeda dengan harapan.
“Sebagai contoh, seperti halnya perawatan dan sebagainya, jika misalkan untuk perlengkapan tersebut sudah ditentukan anggarannya dalam rincian itu berapa (uangnya). Namun faktanya di lapangan di Kota Depok, apa yang dibagikan ternyata tidak sesuai,” ujar Sandi di tempat kejadian.
“Kami siap menjadi saksi untuk seluruh anggota,” lanjutnya.
Sandi menyatakan ia tak mempunyai pengetahuan yang jelas tentang waktu kejadian korups di sekitar Damkar Depok.
Namun begitu, personel Damkar Depok telah lama menyadari ketidakwajaran dari tuduhan korupsi itu.
“Jika peralatan rusak sudah bukan ditemukan lagi, tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hanya di Cimanggis saja yang diperbaiki sedangkan di UPT-UPT lainnya belum sepenuhnya terselesaikan,” katanya.
Saat yang sama, Advokat Sandi, Deolipa Yumara menyatakan bahwa timnya telah memperoleh sejumlah bukti mendukung tuduhan penyuapan terkait Dinas Damkar Depok.
“Jadi beliau (Sandi) telah membawa berkas serta sejumlah bukti, yang mencakup juga beberapa fotonya, dan orang-orang tersebut adalah Sandi dengan seluruh kawan-kawannya,” jelas Deolipa.
“Sebab hal ini berkaitan dengan banyak keluhan tentang sistem yang mengalami kerusakan pada berbagai peralatan. Peralatan tersebut telah rusak sejak lama dan memang belum pernah diperbaiki atau ditata ulang. Selain itu, pemeliharaannya pun sangat minim,” imbuhnya.
Deolipa meratapi fakta bahwa dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kota Depok tak terserap dengan baik guna meningkatkan layanan di Dinas Damkar Depok.
“Jadi, Sandi ini datang ke sini untuk menceritakan tentang kerusakan perlengkapan serta kurangnya pemeliharaan di Damkar Kota Depok,” katanya.
Di samping itu, keadaan para pegawai tidak tetap dari Satuan Pemadam Kebakaran Depok pun sangat menyedihkan. Meskipun memiliki tanggung jawab berat, upah mereka masih di bawah UMK lokal.
“Sebab di antara kurang lebih 200 pegawai kota Depok, terdapat sekitar 160 orang yang berstatus honorernya hanya mendapatkan upah sebesar 3,2 juta rupiah, padahal Upah Minimum Pekerja (UMP) untuk Kota Depok mencapai nilai 4,9 juta,” katanya.
“Oleh karena itu, perbedaannya cukup besar antara UMP di Kota Depok dan penghasilan para tenaga honorer,” tandasnya.
===
Undangan kami kirim kepada Anda untuk berpartisipasi dalam Grup Whatsapp Daily Surya. Lewat grup WhatsApp tersebut, Daily Surya bakal membagikan saran artikel menarik tentang Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Persebaya yang ada di semua wilayah Jawa Timur.
Klik di sini
untuk untuk bergabung